Satu hari di bulan Ramadhan, si Kakak dan si Adik sedang menikmati liburannya di teras. Si Kakak duduk santai di depan Notebook orange-nya sambil memutar lagu-lagu kesukaannya. Sementara si Adik asyik main gadged milik ayahnya.
Langit biru tak setitik awan putih di sana. Matahari bersinar cerah menambah indahnya suasana liburan awal puasa. Jam di dinding baru menunjukkan pukul 11.53 WIB. Jelang tengah hari.
Sekilas terdengar percakapan mereka yang sungguh menggelitik untuk aku renungkan. Kata si adik. "Lapaaaarrrr...."
"Husss, udah kelas 4 ga boleh mengeluh" , seru si Kakak.
"Perutku sakit, mbak....", tetap aja si Adik menjawab. Lalu si Kakak menjelaskan.
"Kita harus bersyukur tinggal di Indonesia, kita puasa kurang lebih hanya 13 jam saja"
"Memangnya ada, mbak, yang lebih dari 13 jam"
"Banyak... coba lihat tabel di laptop aku", kata si Kakak sambil membacakan tabel di laptopnya. Si Adik manggut-manggut.
"Kasihan ya yang tinggal di Iceland, hampir sehari semalam berpuasanya" , kata si Adik setelah mendengar penjelasan si Kakak.
"Makanya jangan mengeluh, nanti berkurang pahala puasa kita, kuatkan niat, yakin kita akan tetap sehat sampai waktu berbuka puasa. Sakit perut, lapar dan haus itu godaan orang puasa saja.... Coba saat tidak sedang berpuasa, kamu masuk sekolah tanpa sarapan, pulang sekolah tetep ceria kan...."
"Hehehe..... iya mbak"
"Lagi pula, dengan berpuasa kita belajar sabar, melatih ikhlas, dan pastinya tetap sehat, karena dengan berpuasa berarti kita menjaga kesehatan kita" , tambah si Kakak. "Gak percaya..... coba baca di blog ibu" , lanjut si Kakak.
"Apalagi doa orang yang berpuasa di bulan Ramadhan akan dikabulkan oleh Allah, makanya banyak-banyak berdoa biar UKK nanti lancar dan mendapat nilai bagus hehe...." , tambah si Kakak lagi.
Si Adik masih melihat tabel di laptop kakaknya kemudian nyeletuk, "Kita pindah ke Chile aja mbak, biar puasanya pendek"
"Yeeeee.... maunya"
0 Comments